Pepadun.News, LampungTimur – Badak Sumatera, Delilah, hasil perkawinan pasangan badak Andalas dan Ratu, di Suaka Rhino Sumatera ( SRS) Taman Nasional Way Kambas ( TNWK) hari ini genap berusia 1 (satu tahun). Bertambah Populasi Badak, dianggap perlu ruang yang lebih luas.
Berdasarkan hal tesebut, berdasarkan SK Dirjen KSDAE No. SK.307/KSDAE/SET/KUM.0/9/2016, areal Suaka Rhino Sumatera (SRS) siap akan dikembangkan seluas 250 Ha, yang saat ini prosesnya mulai dilaksanakan.
“Berdasarkan pengamatan, harus mempunyai luas habitatnya sekitar 20 hektar. Total badak sehingga rencana perluasan infrastruktur SRS tidak akan menimbulkan dampak disini 7 ekor, kurang lebih membutuhkan paling 140 hektar. Desain rancang bangun telah disusun negatif bagi hutan dan lingkungannya,”
Demikian dikatakan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Agus Justianto, saat menghadiri perayaan Ulang Tahun Badak Delilah di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas, Jumat 12 Mei 2017.
Menurut Agus, Delilah merupakan badak betina kedua yang berhasil lahir di Suaka Rhino Sumatera / SRS TNWK. Kelahiran badak tersebut menjadi perhatian dunia internasional, karena tumpuan harapan untuk perkembangbiakan badak sumatera di pundak bangsa Indonesia dan Provinsi Lampung.
Perlu diketahui bersama, bahwa populasi Badak di Indonesia, sekitar 57 sampai 60 ekor untuk badak Jawa. Kemudian, kurang lebih 100 ekor untuk badak Sumatera. Jumlah mamalia besar Indonesia ini sangat langka.
“Disaat populasi badak langka, tepat satu tahun yang lalu SRS lahir lagi seekor badak. Maka Pemerintah pusat maupun daerah serta stakeholder, harus mampu memberikan perlindungan, dan menjadikan SRS ini, tempat terbaik untuk populasi badak di Lampung,”ujar Agus
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto, mengungkapkan, SRS TWNK berhasil mengembangbiakan 2 ekor badak Sumatera. SRS ini merupakan penangkaran secara in-situ di habitat alaminya, dan dalam kurun waktu 2 tahun berhasil perkembangbiakan secara alami.
Kelahiran Andatu tahun 2012 dan kelahiran Delilah tahun 2016. Prestasi ini tidak hanya membanggakan masyarakat dan Pemprov Lampung saja, namun juga bangsa Indonesia dan dunia.
“Ini semua diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk elemen masyarakat, dalam mensukseskan pelestarian badak Sumatera, agar populasi mereka yang hampir punah ini mampu terjaga,”ungkapnya. (Red/Rls)