Pepadun.news,Mesuji-Sabagai daerah baru,Kabupaten Mesuji tentunya memiliki segudang pekerjaan yang harus dilakukan, Seperti halnya pembangunan infrastruktur. Diantaranya jalan –jalan kabupaten yang kondisinya rusak parah, jembatan,draenase dan pembangunan pengairan yang masih sangat dibutuhkan untuk kemajuan Mesuji.
Kondisi ini membuat Dinas PU harus bekerja keras untuk membenahi dan melaksanakan pembangunan dengan baik dan berkualitas. Selain itu, Dinas PU harus mematangkan perencaan, karena anggaran yang kecil, hanya sekitar Rp 130 milyar rupiah, sementara, segudang pekerjaan harus diselesaikan.
Kadis PU Mesuji Yudhi Santoso mengatakan, Anggaran sebesar itu harus dibagi dalam tiga bidang pekerjaan yaitu bidang binarmarga, tata ruang dan bidang pengairan.
Dalam bidang binamarga, Dinas PU harus mengutakan pembangunan yang sifatnya urgen, baik itu perbaikan jalan yang rusak parah, maupun peningkatan jalan.
Berdasarkan pengalaman yang sudah berjalan dan mempertimbangkan kondisi tanah gambut, tahun ini, program peningkatan jalan kabupaten menggunakan sistem rijik alias beton. Baik itu proyek yang bersumber dari APBD / maupun Dana Alokasi Khusus ( DAK ).
Pembanguan jalan mengunakan lapen dan hotmix di Kabupaten Mesuji dinilai tidak cocok. Karena, dalam waktu singkat, jalan yang baru dibangun, rusak kembali dan hancur, apalagi memasuki musim penghujan.
Hasil surve lapangan, program peningkatan jalan yang akan diterapkan rijik, yaitu jalan Kabupaten di wilayah kecamatan Rawa Jitu Utara, Mesuji Timur, dan Wiaralaga.
Bidang Pengairang, Tahun ini Dinas PU akan normalisasikan saluran- draenase di tiga desa di Kecamatan Mesuji Timur. Yaitu desa Wonosari, DKM dan desa Pangung Jaya.
Dinas PU akan mempercepat proses administrasi baik itu, paket pekerjaan dengan sistem pengadaan langsung maupun proes lelang. Bulan April 2017, seluruh proses lelang ditargetkan rampung, sehingga pihak rekanan memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan dengan hasil maksimal.
Menurut Yudi, jangan sampai lambatnya proses tender,akan menjadi penyebab pembangunan tidak maksimal. Selain itu, menjadi alasan pihak rekanan, untuk tidak tepat waktu dalam pekerjaan proyek, bahkan akhir tahun masih banyak pekerjaan yang belum rampung, sehingga pelaksanaan terkesan terburu-buru.
Yudi Santoso mengatakan, dana pembangunan infrastruktur di Mesuji tergolong kecil, sementara pekerjaan yang harus dibangun cukup besar. Hal ini karena nilai APBD Mesuji terkecil kedua dari kabupaten se Provinsi Lampung.
Untuk itu, Dinas PU akan berusaha komunikasi dengan pemerintah pusat ,untuk melihat kondisi dan potensi di Kabupaten Mesuji. Ia berharap, tahun depan ada peningkatan bantuan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) dan Dana Alokasi Umum ( DAU ).
Karena dana perimbangan yang diberikan pemerintah pada dasarnya adalah untuk menambah sumber pendapatan bagi daerah.
Tahun ini, bantuan dari pemerintah provinsi untuk kelanjutan pembangunan jalan di Mesuji meningkat, dari yang sebelumnya 10 milyar rupiah menjadi 24 milyar rupiah.
Kenaikan bantuan ini merupakan komunikasi Pemkab Mesuji dengan pemerintah provinsi, untuk dapat menambah bantuan pembangunan di Mesuji. Karena, kondisi jalan provinsi di Kabupaten Mesuji, sepanjang kurang lebih 35 kilometer, kondisinya memprihatinkan.
Menurut Yudi, pembangunan jalan provinsi dengan beton akan dimulai dari dua arah atau di tempatkan pada bagian –bagian jalan yang kondisinya rusak parah.
Kadis PU mengatakan, pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Alkel, merupakan upaya untuk memaksimalkan pengelolan alat berat dan kendaaran damtruk.
Dengan pengelolan yang lebih tertib, dibawah koordinasi Dinas PU setempat, Alkel diharapkan dapat membantu proses pembangunan di Kabupaten Mesuji, yang masih giat-giatnya membangun( Ros)