Pepadun.News, Kota Metro – Pengelolaan parkir di pasar Kopindo Kota Metro, wacananya akan di kelola pengembang. Pemerintah Kota Metro melalui UPT Perparkiran Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Metro, belum mengetahui pasti bagaimana bentuk pengelolaan perparkiran tersebut.
Kepala UPT Perparkiran Dishub-LLAJ, Zulkarnaen mengungkapkan, masalah parkir di eks kopindo kini menjadi Pasar terpadu, saat ini belum mengetahui persis teknisnya. Sebab dalam hal ini, belum ada ketentuan ataupun bentuk kerjasama, apakah dalam bentuk retrebusi atau pajak parkir.
“Kalau retrebusi artinya di kelola di bidang perparkiran, kalau sistem pengembang akan mengelolanya berarti langsung ke BPPRD berupa pajak parkir. Ini yang masih perlu di bahas kembali (Komunikasikan) dengan pihak terkait. Namun sementara ini masih menunggu selesainya proses pembangunan yang masih berlangsung,”kata Zulkarnaen di ruang kerjanya, Kamis 06 April 2017.
Menyinggung soal target pendapatan dari retrebusi TA 2017, Zulkarnaen, menjelaskan, untuk target retrebusi perparkiran sebesar kurang lebih Rp1 Miliar. Saat ini sudah ada terlihat peningkatan hasil retrebusi terhitung 3 bulan berjalan per-Januari sampai Maret mencapai Rp300 Juta.
“melihat angka hasil retrebusi dari tim, terlihat bahwa target yang di tentukan, semaksimal mungkin di realisasikan,”ujarnya.
Perlu diketahui bahwa, dikatakan Zulkarnaen, jumlah lokasi titik perparkiran sebelumnya ada 75 titik, kini sudah bertambah menjadi 101 titik perparkiran. Dari jumlah ini sebenarnya, bisa mencapai 125 titik lokasi parkir, hanya saja 24 lokasi parkir saat ini belum terlihat bagaimana perkembangan hasil penyetoran retrebusi parkirnya.
Begitu juga rencana e-parkir di RSUD A.Yani, meskipun RS tersebut berlebel Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tetap saja pihak Dishub-LLAJ juga perlu mengetahui bagaimana bentuk sistemnya nanti, apakah akan berbentuk retrebusi atau pajak.
24 titik itu, masih belum memenuhi kewajiban retrebusinya (terhendat setor retrebusi), dengan jangak per-triwulan masuk setoran retrebusi. Hal ini tim akan terus berupaya memaksimalkannya.
“Mengenai e-parkir, jika memang nanti berbentuk pajak, maka akan lebih banyak hasil yang di dapat. Sebab dengan retrebusi yang selama ini berjalan, cukup besar PAD yang di hasilkan dari retrebusinya,”ungkapnya. (Roby\Abduh)