Trastvlampung.com, Mesuji – PT Citra Putra Indarab (CPI) adakan sosialisasi tentang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk Negara penempatan Taiwan formal – Taiwan informal – Hongkong – Singapura dan negara Malaysia.
Bekerja sama dengan dinas Disnakertrans kabupaten Mesuji, sosialisasi di laksanakan di dua desa dan di dua Kecamatan yakni, desa Sriwijaya kecamatan Tanjung Raya dan desa Adi Luhur kecamatan Panca Jaya kabupaten Mesuji. Selasa, (12-07-2022)
Sosialisasi dihadiri oleh Suhemi yang mewakili kepala Dinas Disnakertrans Kabupaten Mesuji, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung Ahmad Fauzi, PT CPI Mesuji cabang Lampung Bintang Purna Irawan, perwakilan Camat, Kepala Desa beserta aparatur dan masyarakat.
Suhemi yang mewakili kepala dinas Disnakertrans menyampaikan kepada masyarakat saat bersosialisasi, bagi masyarakat yang ingin bekerja keluar negeri agar memilih perusahaan yang sudah legal dan diakui oleh pemerintah.
“PT CPI Mesuji cabang Lampung ini legalitasnya sudah jelas dan di akui oleh pemerintah, bagi masyarakat yang ingin bekerja keluar negeri, pilihlah perusahaan yang sudah jelas untuk legalitasnya demi keamanan dan kenyamanannya,” jelas Suhemi.
Dalam UU nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI yakni, mengatur keterlibatan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa terkait pelindungan PMI.
Sementara Ahmad Fauzi mengatakan, bahwa hasil dari pertemuan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BENNY RHAMDANI) dengan pihak pemerintah Taiwan adalah sebagai bentuk upaya untuk memperjuangkan nasib PMI terkait kenaikan gajih.
“Setelah BP2MI adakan pertemuan dengan pihak pemerintah Taiwan, akhirnya pemerintah Taiwan bersedia dan menyetujui dengan kesepakatan diantaranya: 1. Pihak Taiwan setuju menaikkan gaji dari 17.000 NT menjadi 20.000 NT perbulan yang sejak tahun 2017 belum pernah naik, artinya jika dlm 3 tahun bekerja PMI kurang lebih mendapatkan keuntungan 54 juta rupiah. 2. Pihak pemerintah Taiwan bersedia menghilangkan fee angency yang selalu dibebankan kepada PMI sebesar 60.000 NT atau setara 32 juta,” kata Ahmad Fauzi
Lanjut Ahmad Fauzi, mengutip dari konferensi pers Kepala BP2MI Benny Rhamdani, bahwa kita ini adalah negara besar, kita tidak boleh mendidik anak-anak bangsa seolah-olah kita orang Indonesia yang butuh bekerja di luar negeri, tapi pihak luar negeri juga harus memiliki kesadaran bahwa mereka juga butuh pekerja kita
Jika masing-masing pihak meletakkan kesadaran pada hal yang di maksud, maka tidak boleh ada negara yang merasa superioritas, sehingga menjadikan negara lain sebagai sub koordinat. Semua harus diletakkan pada semangat kerjasama yg saling membutuhkan untuk saling menghormati satu sama lain.”(Mus)
