Pepadun.News, Lampung Timur – Kaum muda perlu dibekali kemampuan literasi media,yaitu kemampuan menganalisa dan mengomunikasikan berita atau informasi. Langkah tersebut untuk mengantisipasi yang akhir akhir ini merebaknya beria HOAK yang dinilai cukup meresahkan masyarakat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Lampung Timur Ahmad Basuki dalam pelatihan dan diskusi melawan berita Hoax di Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan tersebut di gelar oleh penggiat pemuda anti berita hoax Kabupaten Lampung Timur.
Ketua penggiat pemuda anti berita Hoax atau Deradikalisasi media sosial Ahmad Basuki mengatakan,masyarakat khususnya kaum muda Lampung Timur perlu dibekali kemampuan literasi media,yaitu kemampuan menganalisa dan mengomunikasikan berita atau informasi,karena kita ketahui bersama akhir-akhir ini banyak informasi tidak valid yang sengaja disebar untuk memancing keresahan masyarakat,ungkapnya.
Ahmad yang juga sering di panggil mas Abas ini menjelaskan penggunaan media sosial melalui telepon pintar maupun android kini telah meramabah kalangan masyarakat dan pemuda. Agar tidak terjadi fitnah dan mencegah kesalah pahaman ia sengaja mengadakan pelatihan untuk melawan informasi-informasi hoax yang bertemakan Deradikalisasi media sosial Pemuda melawan Hoax,jelasnya.
wadah ataupun forum Diskusi ini sengaja dibentuk untuk mempelajari dan menganalisis informasi yang sedang viral di media sosial,mereka akan mendiskusikan berita yang sedang hangat diperbincangkan Sebelum tahu pasti kebenarannya sebelum ikut menyebarkannya kembali.
Ahmad Basuki yang juga notabene sebagai Anggota DPRD Lampung Timur ini menambahkan,pelatihan tersebut melibatkan remaja dan kawula muda,lantaran remaja merupakan pengguna aktif sosial media sehingga perlu disertai kemampuan memfilter berita,Tak hanya itu remaja juga diberdayakan untuk menulis dan menyebarkan informasi positif baij dalam bentuk tulisan,gambar,maupun video,tuturnya.
Ahmad Basuki berharap,melalui kegiatan ini pemuda dan masyarakat Lampung Timur mampu memilih mana berita yang jelas,serta berita yang belum jelas sumbernya atau hoax yang,sehingga kita bisa lebih memahami dan pintar dalam menggunakan media sosial.
Kegiatan Diskusi Deradikalisasi Media sosial diikuti oleh pemuda dari 10 kecamatan se Lampung Timur dan kami juga mengundang nara sumber yang juga aktif dalam berbagai organisasi yaitu peneliti kajian strategi intelejen dari universitas Indonesia,yaitu Diyauddin,(Red).