Kapolda Lampung Apresiasi Kinerja Polres Tanggamus

Loading

Pepadun.News,Tanggamus -Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Sudjarno mengunjungi Polres Tanggamus kemarin. Kedatangan pucuk pimpinan polisi di Lampung didampingi Ny. Susi Sudjarno beserta pejabat utama polda, disambut hangat oleh Kapolres Tanggamus AKBP Ahmad Mamora didampingi Ny. Ina Ahmad Mamora dan jajaran perwira polres serta Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tanggamus Hi. Samsul Hadi,
Dandim 0424 Tanggamus Letkol Inf. Hista Soleh Harahap, perwakilan Pemkab Pringsewu, dan perwakilan Anggota DPRD Tanggamus serta Pringsewu,
Seremoni penyambutan berupa pengalungan rangkaian bunga oleh Polisi Cilik (Pocil) dan tarian adat, turut memeriahkan kedatangan Sudjarno beserta isteri dan rombongan.(02/03/17).

Kedatangan jenderal bintang dua ke Bumi Begawi Jejama dalam rangka memberikan arahan pada seluruh personel Polri terkait Commander Wish Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Sudjarno menegaskan, bahwa sebagai anggota Polri, Polres Tanggamus dan seluruh jajarannya harus profesional dan berani menindak pelaku-pelaku kejahatan.‎

Di sela-sela kunjungan tersebut, Sudjarno juga secara langsung menyampaikan apresiasi, baik atas nama pribadi maupun lembaga, atas beragam prestasi yang diraih AKBP Ahmad Mamora bersama jajarannya.

‎Ahmad Mamora dalam kesempatan tersebut mengatakan, kunjungan Kapolda Lampung ke Tanggamus sudah kali kedua. Namun kunjungan yang pertama, bukanlah kunjungan resmi. Karena kapolda hanya singgah beberapa saat di Kotaagung dalam perjalanan menuju Polres Lampung Barat. Sementara kunjungan kedua kemarin, adalah kunjungan formal dalam rangka memberikan arahan dan motivasi pada seluruh personel Polri di Polres Tanggamus yang juga membawahi Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan statistik kriminalitas 2016 khusus pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Tanggamus dan Pringsewu, grafik pengungkapannya menunjukkan peningkatan.‎ Dengan angka riil pengungkapan 70 perkara dan 20 penyelesaian perkara.

“Ada juga beberapa kasus menonjol yang ditangani Polres Tanggamus dan menjadi atensi khusus Bapak Kapolda. Yaitu kasus pungutan liar (pungli). Lalu para pelaku peredar dan penyalahgunaan narkoba dan C3. Semua pelaku kasus tersebut sudah dilakukan dengan penindakan tegas terukur, guna menciptakan situasi yang kondusif. Kami akan terus bekerja keras, demi kamtibmas dan kenyamanan untuk masyarakat Tanggamus,” ujar Ahmad Mamora.

Kemudian ‎dalam arahannya, kapolda mengimbau agar seluruh jajaran personel Polres Tanggamus tidak mengendurkan semangat. Baik dalam pengungkapan kasus-kasus kejahatan, pengamanan, maupun pelayanan terhadap masyarakat. Karena menurut dia, sejalan dengan Program Promoter dan Commander Wish Kapolri, tidak ada yang lebih penting selain peningkatan public trust dari masyarakat pada Polri.

“Beberapa kasus menonjol yang diungkap dan ditangani polres (Tanggamus) serta pengamanan Pilkada Pringsewu mulai dari tahapan sampai perhitungan suara, lalu gerak cepat membantu korban banjir di Pringsewu, itu semua patut diapresiasi. Keberanian mengungkap kasus-kasus narkoba menonjol, harus dipertahankan dan ditingkatkan. Sebelum para peredar narkoba itu ditangkap di Bandarlampung, lebih baik ditangkap di daerah. Dan saya tekankan kepada kalian, jangan sampai ada yang namanya ‘memelihara’ pengedar/bandar narkoba. Mereka itu harus ‘dihabisi’ bukan ‘dipelihara. Apalagi memang tindakan tegas ini sudah diinstruksikan oleh Bapak Presiden,” .

Sudjarno juga mengakui, bahwa dirinya kerap menerima laporan kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak dari wilayah Tanggamus. Kondisi tersebut tak pelak juga menjadi perhatian khusus Sudjarno. Sebagai langkah awal, dia meminta jajaran polres setempat untuk segera melakukan mapping terkait kasus tersebut. Tidak jauh berbeda dengan kasus C3 dan premanisme/pungli. Saat ini, Polda Lampung juga sedang berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait pengamanan dan persiapan persidangan Bupati Tanggamus non aktif Bambang Kurniawan yang rencananya sidang akan dilakukan di Lampung.

“Untuk mengungkap dan menekan kasus-kasus yang saya sebutkan itu, Polres Tanggamus dan jajaran harus membuat terobosan yang revolusioner. Kedatangan saya ke Tanggamus ini, juga untuk check and recheck seluruh anggota, sudah pahamkah mereka dengan program Bapak Kapolri. Tak hanya di (Tanggamus) ini, seluruh polres nanti juga akan saya kunjungi. Karena ada rencana dalam waktu dekat, Bapak Kapolri akan berkunjung ke Lampung. Namun kapan dan di mana, saya belum tahu,” sebut kapolda.

Sudjarno mengakui, kejahatan C3 memang sudah menjadi masalah klasik, tak hanya di Tanggamus, namun juga di seluruh daerah. Untuk itu, kapolda sudah memberikan instruksi tegas kepada seluruh kapolres agar tidak ragu melakukan tindakan tegas pelaku kejahatan yang melawan saat akan ditangkap. Bahkan jika sudah mengancam keselamatan petugas, pelaku harus dihabisi.

“Sangat simpel kok, kalau nggak mau ditembak, ya jangan jadi penjahat apalagi sampai melukai korban. Instruksi ini jelas dan tegas, agar anggota saya di lapangan tidak ragu. Sebagai bukti, sudah berapa kali saya memimpin ekspose penangkapan langsung di kamar mayat,” ungkap kapolda.

Dia juga menegaskan kepada seluruh anggota Polri di Tanggamus, untuk bertingkah-laku dan berpenampilan selayaknya anggota Polri. Hindari gaya hidup mewah dan glamour, karena anggota Polri harus sederhana dan akrab dengan masyarakat, namun tegas dan bersahaja. Anggota Polri juga harus menghindari hal-hal dan perbuatan-perbuatan yang bisa berdampak pada menurunnya public trust dari masyarakat pada Polri.

“Untuk para polisi wanita (polwan), saya tekankan harus bijak dalam menggunakan sosial media di dunia maya. Jangan berselfie yang macam-macam atau aneh-aneh. Berselfie-lah tentang hal-hal positif, yang dapat membangun public trust. Masalah yang sempat terjadi pada oknum di Bandarlampung beberapa waktu lalu, sangat mencoreng nama baik polda dan institusi Polri sendiri. Jangan sampai dari Tanggamus ada yang ikut bermasalah seperti itu. Siapa yang ‘enak’, kok saya dan pejabat utama polda yang ketiban ‘repot’. Repot karena harus secepatnya menyelesaikan masalah dan repot karena harus menjawab pertanyaan dari pihak luar tentang masalah itu,” ungkap Sudjarno.(Ros)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *