Pepadun.News, Lampung Timur – Para kepala sekolah resah dan mempertanyakan perbedaan wartawan dan oknum wartawan,hal ini disampaikan oleh salah satu kepala sekolah Suratin dari Kecamatan Sekampung Udik, pada saat menghadiri Sosialisasi Undang-Undang Pers yang diselenggarakan oleh PWI dan Dinas pendidikan dan kebudayaan Lampung Timur di SDN 2 Rajabasa Baru kecamatan Mataram Baru, Rabu (24/05/2017).
Suratin mengatakan,selama ini keluhan para kepala sekolah sama yaitu merasa resah terhadap ulah para oknum wartawan yang hanya sekedar mencari-cari kesalahan,oleh karena dipajang sosialisasi ini dirinya mewakili seluruh kepala sekolah yang hadir meminta kepada panitia kegiatan agar bisa memberikan arahan bagi para kepala sekolah untuk bisa membedakan mana wartawan yang sebenarnya dan Oknum wartawan,ungkapnya.
Oleh karena itu Suratin berharap,melalui sosialisasi undang-undang pers ini, para kepala sekolah akan mendapatkan suatu arahan untuk menanggulangi maraknya oknum wartawan ataupun. Wartawan abal-abal,pungkasnya.
Menanggapi berbagai keluhan dari para kepala sekolah ketua PWI Lampung Timur Edi Efriandi mengatakan,terkait legalitas seorang wartawan sebenarnya dan oknum wartawan itu sangat mudah. Seorang wartawan sebenarnya tentunya dirinya akan mengedepankan kode etik wartawan,berbeda dengan para oknum wartawan yang hanya sekedar mencari-cari kesalahan teman-teman kepala sekolah,jelasnya.
Edi juga menghimbau kepada para kepala sekolah apabila ada tekanan ataupun intervensi serta ancaman dari pihak oknum wartawan agar melaporkan kepihak berwajib yang memang menangani hal-hal tersebut, karena wartawan sesungguhnya yang bekerja sesuai dengan tupoksinya tidak akan mencari kesalahan,mereka akan memberitakan fakta yang ada,tuturnya.
Ia juga meminta para kepala sekolah akan dapat menjalin kerjasama yang erat antara komite sekolah dan jajaran kepolisian agar apapun bentuk intervensi dari oknum wartawan akan mudah kita lawan,pungkasnya(Dedy).
