Pepadun.News,Birmingham -Pasangan Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon merebut gelar All England setelah mala mini, Minggu 12 Maret 2017 menumbangkan pasangan RRT, Li Junhui/Liu Yuchen dalam straight set 21-19, 21-14 dalam wakltu 23 menit.
Partai ganda muda ini tanpa diduga melaju ke final dengan gagah berani mengalah pasangan-pasangan lawannya yang rata-rata bertubuh jangkung.
Di semifinal, pasangan Indonesia unggulan kelima ini berhadapan dengan ganda harapan Denmark Mad Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding dan menang rubber set dengan skor 19-21, 21-13, dan 21-17 di Barclaycard Arena, Birmingham Inggris, Sabtu malam waktu London atau Minggu dini hari Wib.
Pasangan Gideon/Kevin ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melaju ke final, setelah pemain lainnya kandas di babak sebelumnya.Dalam final kali ini Gideon/Kevin harus berjuang ekstra keras melawan pasangan RRT yang tergolong jangkung dan mempunyai pukul cepat dan akurat.
Pasangan Indonesia tampaknya diinstruksikan oleh pelatih agar bermain bola rendah, net dan drop shot, karena menghindari serangan lewat smash pasangan Li/Liu.
Pada set pertama, nilai sangat ketat antara kedua pasangan, bahkan hingga pada angka 17-17 pertandingan masih berjalan ketat, dan tercatat beberapa kali adu reli hingga 30 pukulan. Ini cukup melelahkan bagi pasangan ganda putra yang bermain cepat dan keras.
Namun beberapa kali juga Gideon/Kevin memenangi reli panjang itu dan meraih angka=angka kritis pada penghujung set pertama, dan mengakhirinya dengan 21-19.
Pada set kedua, justru pasangan RRT melejit lebih dulu dengan 0-3 dalam waktu yang relatif cepat. Namun demikian pasangan Indonesia mengubah permainan dengan banyak melakukan net dan drive sehingga menyulitkan pasangan RRT tersebut.
Akhirnya pasangan Gideon/Kevin meninggalkan lawannya 7 angka, hingga posisi 18-11. Saat pindah service, Indonesia menambah 2 poin hingga match point. Namun kecorobohan Gideon menyebabkan Li/Liu menambah tiga poin hingga posisi 20-14.
Di sinilah Gideon dan Kevin bermain lebih safe dengan mengulur tempo dengan menaikan bola lop serang ke garis belakang lawan. Taktik ini membuat Li/Liu serba salah dan akhirnya mati sendiri. Pertandingan selesai 21-14 untuk pasangan Indonesia.
Dalam wawancara di lapangan kepada Foxsport, Kevin mengatakan bahwa All England adalah turnamen besar cabang bulutangkis. “Bukan saja besar tapi juga tertua. Saya senang bisa bermain di sini dan juara di sini. Impian saya juara di sini.” Katanya.
Sementara Gideon mengatakan bahwa dalam menempuh berbagai turnamen, dia berfikir satu persatu, sehingga untuk kejuaraan dunia yang akan berlangsung bulan depan pun belum difikirkan dengan serius. “Satu persatu yang kami pikirkan agar bisa focus,” katanya.
Pasangan ini juga mengatakan bahwa supporter Indonesia yang ada di Birmingham sangat luar biasa. “Saya seperti bermain di Indonesia,” ujarnya.
Di partai tunggal Putra Lee Chong Wei menjadi kampiun dengan menumbangkan pemain muda China non unggulamn Shi Yu Qi dengan dua set langsung.
Sementara pasangan ganda putri Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee membuyarkan impian pasangan senior asal Denmark Kamila Rytter Juhl/Christinna Pedersen dengan pemain cepat dua set langsung.
Dipartai tungal putri saat berita ini diturunkan masih bermain dan disiarkan langsung FoxSport. (Red)