Pepadun.News, Metro – Pemerintah Kota Metro rencanakan pengelolaan Kolam renang Tejosari Metro Timur, lebih optimal pada sektor PAD melalui kepariwisataan dan aset, serta menjadikan kolam renang tersebut menjadi fasilitas umum yang memadai guna mendukung visi misi Kota Metro.
“Rencana pengelolaannya ada dua opsi (pilihan), di kelola Pemerintah sendiri melalui Dinas Kebudayaan, pariwisata atau di pihak ketigakan. Ini belum final, secara bertahap masih akan dilakukan pembahasan dengan rapat koordinasi,”
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro, Yeri Ehwan, usai rapat koordinasi rencana (Plan) pengelolaan aset daerah berupa kolam renang Tejosari, di Aula BAPPEDA Kota Metro, Kamis 06 Juli 2017.
Yeri Ehwan menjelaskan, dalam hal ini banyak yang harus di persiapkan termasuk dengan kupon karcis masuk kolam renang, yang tentunya harus ada payung hukumnya (Perda), terkhusus dalam hal ini. kemudian opsi pengelolaan, jika di kelola oleh Pemkot tentu akan memerlukan pendanaan yang cukup besar dan jika di kelola pihak ketiga akan di kedepankan dengan sistem tanam investasi.
“Kita ingin Metro ini lebih baik dan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) serta aset-aset yang berpotensi meningkatkan PAD dan memperindah Kota Metro, untuk di kelola dengan baik. Namun semua perlu ada kajian-kajian matang termasuk harus diadakannya produk hukum yang mengaturnya,”jelasnya.
Masih menurutnya, rencana ini masih dalam pembahasan, masih perlu kajian matang di dalamnya dan kemudian melaporkannya ke Pimpinan. Idealnya, pengelolaan Kolam Renang Tejosari di berlakukan sistem tanam investasi yang mana tidak sekedar mencari keuntungan, tetapi juga membenahi dan merenovasi serta melengkapi segala keperluan yang ada di dalamnya.
“Kalau di berlakukan tanam investasi, tentu akan dihitung juga berapa besaran yang di keluarkan pihak investor, berapa untung dan berapa masuk untuk PAD. Ini idealnya, mengingat jika dikelola Pemkot, maka akan mengocek anggaran cukup besar,”ujarnya. (Red)
