Berita Online Harian Lampung

Lampung Tapis Evolusi Di Tutup

Sekprov Lampung Sutono saat malam penutupan Lampung Tapis Evolusi di Lapangan PKOR Bandarlampung.
Sekprov Lampung Sutono saat malam penutupan Lampung Tapis Evolusi di Lapangan PKOR Bandarlampung.

Pepadun.News, Prov Lampung – Lampung Tapis Evolution ditutup,  dalam penutupan acara, Gubernur meminta kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, agar terus memberikan apresiasi kepada para pengrajin Tapis Lampung untuk berinovasi dalam mengembangkan Tapis Lampung, agar Tapis Lampung semakin dikenal masyarakat luas.

“Melalui semangat pelestarian budaya kita membangun kebersamaan sebagai masyarakat Lampung yang bersatu sebagaimana tema yang diusung Lampung Tapis Evolution “Lampung Sai Bumi, Laut, Langit Ruwa Jurai” Dengan bersatu, masyarakat tentu akan semakin kuat dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Lampung dapat berjalan dengan baik” kata Sekprov Lampung Sutono mewakili Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo pada malam penutupan lampung tapis evolution yang digelar selama 2 hari di lapangan korpri, Minggu 26 Februari 2017.

Dalam kegiatan itu, dijelaskan oleh Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah, seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan berlangsung dengan tertib, lancar dan sukses. Lampung Tapis Evolution 2017 merupakan momen pagelaran khasanah budaya rakyat yang bertujuan untuk mempersatukan kita semua sekaligus membangun kesadaran kita dalam menjaga dan melestarikan Tapis Lampung.

Sedikitnya kita memiliki 15 Jenis Tapis Lampung. Semua itu adalah aset yang harus kita jaga, sehingga tetap lestari. Pelestarian budaya lampung, hendaknya dapat terus ditingkatkan, sehingga ruang seni budaya kian terbuka, dan generasi tertanam untuk mempelajarinya.

Lebih dari itu, kegiatan ini sebagai wahana untuk mempromosikan Lampung. Dengan demikian, wisatawan dan investor lebih mudah mendapatkan informasi tentang Lampung. Khusus kebudayaan Lampung, seperti Tapis Lampung.

Gubernur M.Ridho Ficardo kunjungi stand-stand di lampung tapis evolusi
Sebelumnya, Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo pukul gong buka lampung Tapis Evolusi.

Adapun pemenang dan peraih tropi lomba lampung tapis evolution  diantaranya,
TARI Anak (Juara 1. SDN 1 Rawa Laut , Juara 2. SD Insan Mandiri, Juara 3. SD N 2 Sawah Lama). TARI Dewasa/ Remaja (Juara 1. SMPN 22 B.Lampung, Juara 2. Binaan Uyung Toni Way Kanan, Juara 3. SMP N 7 B.Lampung).

Kemudian lomba photo Tapis (Juara 1. Anggun, Juara 2. Flenti Dwi Tama,  Juara 3. Sitiwuri95), Inovasi Tapis (Juara 1. Ciprut Craf , Juara 2. Eka Mauli     Juara 3. Zulfa Mutiya Sari), Musik lampung (Juara 1. Sembilan NAGA,  Juara 2. Adipati, Juara 3. The Marsu),Tapis on T-Shirt (Juara 1. Laila Fisra, Juara 2. Hefisti, Juara 3. Selbina Sara).

Diketahui sebelumnya, Evolution Tapis Lampung sebagai bagian memperkuat budaya lampung, dibuka resmi oleh Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo. Dalam kesempatan itu gubernur mengatakan, evolusi tapis akan menjadi salah satu pendorong bagi peningkatan pariwisata dan usaha kecil menengah di Provinsi Lampung, tentunya diharapkan membawa pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada, hal ini sejalan dengan bisi Pemprov Lampung.

Diinformasikan oleh Karo Humas dan Protokol Bayana, M.Ridho Ficardo mengatakan bahwa “event ini juga merupakan suatu bentuk cara mengangkat karya klasik menjadi karya modern, kiranya event ini  dapat memiliki efek bola salju yang sangat positif untuk menghidupkan tapis karena tapis merupakan salah satu karya dari Lampung yang sebenarnya sulit ditandingkan dengan daerah laen karena kekhasan, dengan motif serta ornamen yang membawa kesan mewah bagi yang memakainya.

Hal ini juga berimbas kepada harga satu kain tapis bisa bernilai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, ini tentunya yang diharapkan ketika orang diluar Lampung sudah mengenal kain tapis dan membelinya akan membawa dampak ekonomi pagi para pengerajin khususnya, dan secara umum juga berdampak bagi masyarakat di Provinsi Lampung.

M.Ridho Ficardo juga menegaskan bahwa “kalau bukan kita yg mengangkat adat Lampung beserta pakaiannya siapa lagi, karena perlu diketahui saat ini bahasa Lampung sudah menjadi catatan yang akan terancam punah karena perkembangan jaman, ditambah lagi dimana kita juga bersama masyarakat Lampung merupakan daerah yang dinamis dan heterogen, hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama untuk tetap menjaga budaya Lampung tetap eksis di daerahnya sendiri,”ujarnya. (*/Rls Humas Protokol Pemprov Lampung)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *