Pepadun.News, Metro– Tahun ini, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Metro memberikan beasiswa untuk calon siswanya yang berasal dari keluarga miskin sebanyak 50 orang. Guna menghindari salah sasaran, pihak sekolah langsung surve kerumah masing-masing calon penerima bantuan tersebut.
Kepala MAN 1 Metro Antoni Iswantoro M.Ed, diruang kerjanya, Kamis ( 30/03/17) mengatakan, bantuan tersebut merupakan realisasi program pemerintah untuk meningkatkan Aangka Partispasi Kasar. Karena masih banyaknya siswa lulusan SMP sederajat yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi.
Selain itu, pihak sekolah juga harus merealisasikan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp 150.00.000. Bantuan uang tunai ini harus diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak atau kurang mampu membiayan pendidikanya.
“ya dengan adanya legalitas memperbolehkan sekolah memungut dana komite, salah satu tujuanya adalah untuk subsisdi silang guna membiayai siswa kurang mampu,karena dana BOS tidak mungkin dibolehkan untuk membantu siswa dari keluarga miskin,jelas antoni”.
Menurut Antoni, dari 320 calon siswa MAN I, ada 50 anak yang mengajukan keringanan biaya sekolah atau beasiswa untuk keluarga kurang mampu.
Untuk itu, Pihak Sekolah masih mendata sampai dengan 15 April 2017, karena diperkirakan dana bantuan ini akan diberikan pada akhir juni tahun ini.
Tujuan melakukan surve langsung adalah untuk melengkapi data , mengetes kejujuran, dan tidak dipersulit saat pengecekan lokasi calon penerima bantuan. Selain itu untuk pertanggungjawaban saat audit dari pihak-pihak terkait, sehingga ada bukti fisik bahwa calon penerima benar-benar dari keluarga miskin.
Setelah pendataan selesai, masing-masing tim surve akan diberikan waktu memberikan prensentasi, untuk memaparkan dari 50 calon penerima bantuan.
Berdasarkan pemaparan dan pembahasan bersama data siswa tersebut, pihak sekolah akan memutuskan besaran subsidi yang akan diberikan kepada siswa yang kurang mampu, yaitu kategori siswa yang akan digratiskan biaya sekolah, dan siswa yang hanya membayar 50 persen biaya sekolah.
“ ya dari tim surve, mengeluhkan buruknya medan yang harus ditempuh, seperti calon siswa yang berasal dari Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, bahkan Kabupaten Mesuji, jalan yang berlubang dan berlumpur harus ditempuh tim surve untuk mendatangi rumah yang bersangkutan, ungkap Antoni”.(Red).
