Pepadun.News, Provinsi Lampung – Konservasi sebagai pengembangan wilayah dan pemanfaatn suatu wilayah. Dalam konservasi menawarkan keindahan dan keunikan tantangan alam.
“Maka jaga dan lestrikan alam dan hutan dengan konsep hutan sosial bagi masyarakat,” Demikian dikatakan Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, saat menghadiri kemah Konservasi ke 34 oleh Sekolah Usaha Pertanian Menengah (SUPM) Negeri Agung Kabupaten Tanggamus dan peringatan hari hutan internasional tahun 2017, Minggu 02 April 2017.
Siti Nurbaya, dalam kesempatan itu memaparkan bahwa di indonesia jumlah konservasi kurang lebih sekitar 556 dengan bentang luas 27 juta Ha. Didalam luasan itu, terdapat 52 unit Taman Nasional, 118 Taman Wisata, dan 90 tipe ekosistem. Selain itu, keanekaragaman hayatipun cukup banyak, sekitar kurang lebih 27.500 jenis tumbuhan berbunga, 515 mamalia, 781 reptil dan ampfibi serta 1.539 jenis burung dan 25 % adalah ikan laut.
Dengan hal ini, cukup besar perhatian dunia terhadap konservasi di Indonesia. Indonesia melalui Kementrian LH dan Kehutanan hampir setiap harinya menerima 5000 email seluruh dunia, yang mempertanyakan proses kemajuan konservasi di tanah air, khususnya kepada empat satwa asli indonesia (Orang Utan, Badak, gajah dan Harimau Sumatera).
Ke empat satwa ini menjadi perhatian dunia terhadap kelestarian satwa dan ekosistem. “Maka hal pelestarian alam dan hutan serta ekosistemnya bukan lah main-main, butuh ekstra keras menjaganya,”kata Siti Nurbaya Bakar.
Di puncak peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-34 dan Hari Hutan Internasional Tahun 2017, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melepasliarkan beberapa hewan yang dilindungi, serta menaman bibit mangroove bersama dengan pejabat lainnya.
Diinformasikan Karo Humas dan Protokol Bayana melalui Kabag Humas Pemprov Lampung Heriyansyah, dalam kegiatan itu di hadiri, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, Dirjen Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan San Afriyawan, serta para pejabat lainnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri untuk di Sumatera sendiri terdapat di tiga Provinsi yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Lampung, untuk total di Indoensia Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri terdapat sembilan sekolah sejenis.
Dalam hal ini juga, Pemerintah Provinsi melalui Sekda Prov Sutono mewakili Gubernur M. Ridho Ficardo mengungkapkan, bahwa Prmprov lampung terus berkomitmen dan berusaha untuk menjaga dan melestarikannya. Sumberdaya alam, hutan dan lingkungan menjadi perhatian dan fokus yang disandingkan secara bersama dalam upaya pengembangan pariwisata alam, melalui Program Ayo ke Taman Nasional. Hal ini sejalan dengan tagline Pariwisata Lampung The Treasure of Sumatera, dan Wonderful Indonesia se bagai tagline Pariwisata Indonesia.
Saat ini lampung terdapat 154 Kelompok dalam Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang mengelola 126.920,91 hektar, 22 Desa dalam Program Hutan Desa (HD) yang mengelola 2.197 hektar, serta 8 Koperasi dan 5 Kelompok Tani dalam Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang mengelola 20.159 hektar, serta 52 Kelompok dalam Program Kemitraan yang mengelola 18.862,04 hektar. (Abd/rls)