Berita Online Harian Lampung

Meski Pilkada Tanggamus Masih Jauh / Dewi Handajani Blusukan

Pepadun.News,Tanggamus -Pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Tanggamus yang akan  digelar pada tahun 2018 mendatang,masih terhitung lama, namun terasa sudah dekat bagi para bakal calon kepala daerah (balonkada), mereka selalu berhitung waktu untuk berburu simpati ke masyarakat, hal ini terbukti lewat berbagai kegiatan blusukan, bakti sosial dan pengajian yang digelar rutin oleh salah satu bakal calon  kepala daerah (balonka)Hj. Dewi Handajani,Blusukan ala Bunda Ratu sapaan akrab Dewi Handajani digelar di Kecamatan Bulok beberapa hari yang lalu.

Blusukan yang di lakukan bakal calon kepala daerah hj.dewi handajani (balonka)sangat mengundang antusiasme masyarakat setempat, pengajian itu digelar di tiga pekon sekaligus dalam waktu bersamaan, yakni pekon Sinar Petir, Pematang Nebak dan pekon Napal.

Dalam blusukannya, Dewi menyampaikan kepada masyarakat, bahwa diri nya meminta dukungan semua pihak untuk maju dan bertarung dalam gelaran pilkada tahun mendatang.

Pasalnya, tanpa ada dukungan masyarakat, para bakal calon tidak mungkin dapat maju dan terpilih.

“Saya harapkan dukungan masyarakat, saya bertekad untuk maju karena saya ingin membangun kabupaten Tanggamus kearah yang lebih baik, bukan sekedar membangun imfrastrukturnya saja, tapi pemikiran dan mental masyarakatnya juga harus dibangun.

Ia juga menambahkan, pada saat ia memutuskan untuk maju, tak ayal ia mendapatkan berbagai ancaman dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan politik, intimidasi berupa sms dan pesan via media sosial.

“Ancamannya ya disuruh jangan maju di pilkada nanti , sampai maju nanti akan seperti ini, itu, dan lain-lain,” ucapnya saat menyambangi masyarakat.

Istri Bupati Tanggamus (non-aktif) Bambang Kurniawan tersebut juga menjelaskan kepada masyarakat, bahwa terkait status Bambang yang menjadi tahanan resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kasus yang menjerat suaminya bermula pada suap yang diberikan Bambang kepada anggota dewan Tanggamus. Namun, lanjut Dewi, uang diberikan karena beberapa anggota dewan meminta paksa kepada Bambang.

“Mereka (oknum) anggota dewan dahulu meminta uang kepada Pun Bambang untuk melancarkan APBD 2016, namun setelah uang diterima mereka melaporkan ke KPK, ini sama saja dijebak, kami merasa terzolimi oleh keadaan ini,” ujarnya.

Ia berharap kepada masyarakat agar memberikan dukungan moril dan doa kepadanya, karna dukungan masyarakat tersebut dapat membuat tekadnya untuk maju dalam pilkada nanti menjadi bulat.

“Saya harapkan masyarakat dapat memberikan dukungan yang nyata, agar saya tekad saya bulat untuk menuju pilkada 2018 nanti,”(Ros)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *