
Pepadun.news,Tanggamus,- Diduga sakit hati karena ditolak cintanya / seorang pelajar SMA Islam di Pekon Kebumen, Kecamatan Sumberejo Tanggamus,nekad menghadiri hidupnya dengan bunuh diri. Mayat Armin Nurdin (16) ditemukan warga setempat tergantung di pohon kopi, Sabtu (11/2/17) sekitar pukul 22.00 Wib.
Edi Susanto (23) warga menemukan tubuh korban asal Pekon Sidomulyo ini, di kebun belakang pondok pesantren Darussalam Pekon Kebumen kecamatan Sumberejo. korban tergantung di pohon kopi setinggi 2 meter dengan menggunakan dasi pramuka warna merah putih.
Kepala Polsek Sumberejo, AKP Samsari, SH mendampingi Kapolres Tanggamus Ajun Komisaris Besar Polisi Ahmad Mamora, S.Ik mengatakan Polisi yang menerima informasi tersebut, segera melakukan pertolongan dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Sumberejo untuk dilakukan pemeriksaan medis tetapi korban dinyatakan telah meninggal dunia.
“Setelah korban diperiksa petugas medis korban dinyatakan sudah meninggal dunia” ujar AKP Samsari. Minggu (12/2/17) pagi.
Polisi kemudian membawa mayat korban ke rumah sakit umum Kota Agung untuk dilakukan visum et repertum, dari keterangan dokter pemeriksa, korban diperkirakan meninggal jam 16.00 – 17.00 Wib.
Keterangan sementara dokter pemeriksa rumah sakit umum Kota Agung, dr. Haidir didasarkan hasil pemeriksaan lidah korban menjulur, kelamin korban mengeluarkan sperma dan anus mengeluarkan kotoran, dipastikan korban meninggal karena tersumbat saluran pernapasan, tidak ditemukan tanda lebam dan tanda penganaiyaan atau tanda kekerasan lainnya baik dari benda tumpul maupuan benda tajam.
“Dapat dipastikan korban meninggal dunia karena terjepit ikatan tali mengakibatkan tersumbatnya nafas, tetapi kepastian korban bunuh diri atau bukan menunggu hasil pemeriksan lengkap” kata Dr. Haidir yang dituturkan Kapolsek Sumberejo AKP Samsari.
Selain itu, saat Polisi melakukan pemeriksaan tas korban yang tercatat sebagai santri pondok pesantren Darussalam itu ditemukan buku harian yang berisi tulisan kekecewaan karena perasaaan cintanya ditolak wanita pujaan hatinya.
Saat ini mayat Aminurdin telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan selayaknya. “Mayat korban diserakan kepada keluarga yang didampingi kepala pekon Sidomulyo Wahilmanto, Minggu, (12/2/17) jam 05.00 Wib. tandas Kapolsek, (Ros).