Trastvlampung.com- Lampung Tengah – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Drs. Sulpakar. MM, mengukuhkan pengurus Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (Satgas GLS), di Gedung Pertemuan SMAN 1 Terusan Nyunyai. Rabu (14/12/22). Made Sulatra, M.Pd dipercaya menjadi Ketua SATGAS GLS masa bakti 2022-2025.
Pembentukan satgas gerakan literasi ini didasari oleh Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Nomor 5748/D/BS/2018 pada tanggal 29 Agustus 2018, yaitu tentang Pembentukan Satuan Tugas Literasi Sekolah Kabupaten Kota di Provinsi Lampung.
SATGAS GLS dibentuk untuk meningkatkan dan menanamkan minat baca serta pendidikan karakter bagi siswa siswi yang ada di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Tengah.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan peluncurkan lagu Mars, Hymne dan Jinggle SMAN1 Terusan Nyunyai.
Acara ini dihadiri pengurus MKKS SMA dan SMK se-Provinsi Lampung, hadir juga Kabid SMA, SMK, Kapolsek, Camat, FKKPPI dan seluruh Kepala SMA, SMK dan siswa dari sekolahan masing-masing.
Dalam kesempatan ini, Kadis Pendidikan Provinsi Lampung, Drs. Sulpakar. MM, menyampaikan bahwa harus ada kebersamaan dalam menciptakan pendidikan dan kehidupan keluarga dengan penuh kebaikan untuk memberikan contoh anak-anak agar bisa pintar.
Supaya mereka menjadi anak anak yang pintar, anak anak yang berkembang, anak anak yang cerdas, dan anak anak yang mempunyai daya saing yang cukup tinggi di masa depan, ujarnya.
Drs. Sulpakar juga berharap kepada Kepsek dan Guru-guru supaya lebih meningkatkan lagi kinerjanya supaya bisa mentransfer ilmu-ilmu pengetahuan dengan meningkatkan literasi membaca kepada anak-anak.
Pendidikan generasi penerus bukan tanggung jawab kita sendiri tapi seluruh masyarakat, mari kita rangkul komite sekolah karena komite sekolah bukan hanya memikirkan bangunan fisik saja tapi juga mengawasi sekolah karena pembiayaan pendidikan hanya wacana pemerintah, jelas Drs. Sulpakar.
Ditempat yang sama Ketua MKKS, Suarmo, mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru dilantik, tugas dan beban berat harus dibenahi karena dari 100 anak hanya satu siswa yang gemar dan rajin membaca, saya harap dengan kolaborasi Ibu Bunda Literasi RT, Bunda Literasi Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, minat membaca anak kembali pulih dan meningkat, jelasnya.”
Laporan : Koresponden Dedi Santosa
