Pepadun.news, Mesuji – Pemilihan Kepala Desa, (Pilkades ) di desa Fajar Asri, Kecamatan Panca Jaya, Mesuji berlangsung ricuh. Saksi dan pendukung dari calon yang kalah, tidak terima dengan banyaknya surat suara tidak syah dan menuntut untuk dilakukan penghitungan ulang.
Kabupaten Mesuji menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Minggu (27/08/ 2017). Namun, proses penghitungan suara, di desa Fajar Asri, Kecamatan Panca Jaya, berlangsung tegang dan ricuh.
Awalnya proses penghitungan suara didesa tersebut berlangsung aman dan tertib. Dari 3 calon yang ada , Calon nomor urut III Suhaimi unggul dengan 153 suara, kemudian Nomor urut I Fatmawati dengan 132 suara, dan nomor urut II Kuswanto 92 suara.
Dengan Daftar Mata Pilih ( DPT ) 769 suara , sementara suara yang tidak syah sebanyak 253 suara. Tidak sahnya surat suara ini karena ada dua lubang yang menembus sejajar di surat suara.
Saksi dan pendukung dari calon yang kalah, tidak terima dengan banyaknya surat suara tidak syah dan menuntut untuk dilakukan penghitungan ulang.
Guna mengantisipasi keributan, akhirnya pihak panitia menghitung ulang surat suara yang yang dianggap tidak sah.
Rian, warga fajar Asri mengatakan situasi agak menegangkan, dan ricuh pada saat pengihtungan. Banyak warga yang ketakutan dan menjauh dari tempat pemungtan suara.
Dalam penghitungan ulang, calon nomer urut Tiga II Suhaimi tetep unggul dengan 241 suara. Sementara nomer urut 1 Fatma wati mendapatkan 239 suara, dan nomer urut 2 Kuswanto memperoleh 143 suara.
Wakil bupati Saply berharap agar pemilihan kepala Desa ini berjalan dengan tertib, aman dan lancar. Setelah pemilihan ini masyarakat juga harus bersatu mendukung calon yang menang untuk membangun desa.
Tampak Hadir Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Mesuji H.Saply, Asisten I Indra Kusuma, Asisten II Irfira, Kasat Reskrim Polres Mesuji, sekertatis Camat Pancajaya, dan Kepala Badan BPMPD Budiman Jaya.
Pihak panitia meminta adanya Penambahan Anggota keamanan dari pihak TNI, kepolisan dan Pol PP untuk mengantisipasi akan terjadinya keributan susualan, karena kurang terimannya salah satu pendukung calon yang kalah.(R).