Prioritas Irigasi :Puluhan Ribu Hektare Sawah Lampung Akan Kembali Berfungsi

Doc.Pepadun.News

Loading

Pepadun.News, Lampung – Rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) di Provinsi Lampung selama kurun waktu 2014-2016 mampu memperbaiki puluhan ribu hektare (ha) lahan sawah dari yang semula kurang berfungsi. Luasan lahan sawah yang semula 360.362 ha kini menjadi 390.327 ha atau naik 29.965 ha. Penambahan luasan lahan itulah yang ikut berkontribusi sehingga produksi gabah Lampung mencapai 4,04 juta ton gabah kering panen (GKP) dan optismistis mampu mencapai 4,4 juta ton di 2017.

“Salah satu kunci sukses peningkatan produksi pertanian khususnya padi adalah ketersediaan air. Itu sebabnya, saya meminta Presiden Joko Widodo memprioritaskan perbaikan irigasi dan saluran irigasi di Lampung agar dapat mendukung Lampung sebagai lumbung pangan nasional,”kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Kamis 16 Maret 2017.

Menurutnya, bantuan pusat untuk perbaikan saluran irigasi tersier dimaksudkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan khususnya padi. Patut bersyukur perbaikan dan penyempurnaan jaringan irigasi untuk mengembalikan serta meningkatkan fungsi dan irigasi seperti semula mampu menambah luas areal tanam. Dampaknya, tentu saja mampu meningkatkan intensitas pertanaman.

Selain memperbaiki jaringan, tak kalah penting adalah menyiapkan sumber daya manusia pengelola jaringan irigasi tersebut. Melalui Keputusan Gubernur No. G/100/V.21.HK/2017, Pemprov Lampung menata Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang sempat mati suri. Gubernur Ridho langsung melantik kepengurusan periode 2017-2021 ini di Metro, Selasa (14/3/2017).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung Edi Yanto, mengatakan, program RJIT di Lampung yang diawali pada 2014, meliputi 20.925 ha pada 2014. Kemudian, seluas 152.831 (2015), dan 12.600 (2016). Sehingga total perbaikan selama 2014-2016 seluas 186.356 ha. “Perbaikan paling banyak pada 2015. Tahun ini jaringan yang diperbaiki untuk 5.650 hektare. Jumlah luasannya memang menurun. Itu artinya, jaringan yang rusak tinggal sedikit.

Pada kegiatan RJIT 2017, kata Edi Yanto, ada program irigasi perpipaan dan embung, sebanyak 20 unit. Kegiatan ini untuk memanfaatkan air yang terdapat di embung, terutama pada musim kemarau. Melalui program RJIT di Lampung Selatan dan Lampung Timur pada 2016, membuat lahan pertanian panen di musim kemarau.

“Upaya lain meningkatkan produksi padi dengan mencetak sawah baru. Namun program RJIT ini sangat membantu petani mengintensifkan lahan. Ini solusi paling tepat karena sawahnya ada. Tinggal memperbaiki saluran irigasi agar mampu mengairi sawah lebih luas,”ungkapnya. (*/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *