Trastvlampung- Tulang Bawang Barat- Sekolah Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Miftakhur Rohman Mulya Kencana kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) di duga kuat melakukan penjualan buku LKS , terlebih dimasa pendemi ini juga di jadiikan alasan kuat oleh pihak sekolah ,jumat (19/3/2021).
Hal itu terlihat jelas bahwa MTs mulya kencana melakukan transaksi jual beli buku LKS kepada siswa siswi nya.Naamunsaat media inggin konfirmasi kepada kepala sekolah nya Ahmad Rifai beliu tidak ada di kantor hanya wakil kepala sekolah nya (WAKA) SuParno.
Wakil kepala sekolah Suparno saat di konfirmasi ia mengatakan”saya kurang tau yah masalah penjualan itu.itu yang tau kepala sekolah nya dan komite, dan juga buku LKS itu untuk siswa apa lagi lagi musim pademik seperti ini tentu nya anak murid banyak di rumah sekolah nya sistem daring”.
“Dan juga buku lks itu kepala sekolah dan komite yang tau,dan juga itu kegunaan nya untuk siswa sih dan tidak ada paksaan juga mau beli atau tidak nya, apa lagi sekarang anak- anak males menulis tentu nya membantu mereka”.
Lebih mencengangkan, dugaan jual beli buku ini ada kwitansi dan cap pihak sekolah terkait penjual buku LKS tersebut.”
hal itu banyak terjadi di tengah masyarakat kita. Jelas penjualan LKS itu melanggar aturan. Apalagi, bila terjadi kesepakatan bagi hasil antara pihak sekolah dan pengusaha buku. Padahal, menurut aturan, penjualan buku, pakaian seragam berikut atribut sekolah dan sejenisnya dilarang.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, dijelaskan secara rinci tentang itu. Pendidik dan tenaga kependidikan, baik perseorangan maupun kolektif, dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, seragam sekolah atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan.
Malahan, larangan itu, tidak melulu ditujukan untuk guru atau kepala sekolah saja. Namun, mencakup komite sekolah dan yang mengatasnamakan koperasi sekolah. Sebagaimana hal itu diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016.”( Red)