Trastvlampung.com-Mesuji – Dengan negosiasi yang sangat alot dan menyiksa waktu, sengketa lahan di desa Sungai Cambai yang terletak di swakarsa desa Wonosari kecamatan Mesuji Timur kabupaten Mesuji akhirnya menemukan titik terang. Senin, (28-3-2022)
Negosiasi dilakukan di rumah Kepala Desa Sungai Cambai Ibadah, di hadiri oleh anggota Polres Mesuji Kanit tipiter Ipda Dita Hidayatullah SH bersama 4 anggotanya, Dodi Iskandar, Mulyati, Rimin saksi hidup, serta saksi-saksi warga sungai Cambai dan saksi warga Wonosari.
Lahan seluas kurang lebih 21 hektare yang sebelumnya di akui kepemilikannya oleh kedua belah pihak di antara Mulyati (52) warga Sungai Cambai dengan Dodi Iskandar (40) warga Sungai Cambai yang saat ini menetap di DKI Jakarta, akhirnya keduanya bisa saling menerima setelah dilakukan kesepakatan dan pengukuran.
Dodi Iskandar mengatakan, sengketa lahan dengan Mulyati sudah terjadi sejak tahun 2014
“Alhamdulillah hari ini sudah ada titik terang dengan dibantu aparat kepolisian untuk memediasi dengan Mulyati, saya berharap dengan penyelesaian ini dan yang akan datang tidak ada masalah lagi,” harapnya.
Setelah dilakukan pengukuran dengan bukti surat kepemilikan yang di miliki oleh Dodi Iskandar, dengan lapang dada (legowo) Mulyati menerima dari hasil pengukuran dengan alat bukti bukti yang ada
“Saya Nerima hasil keputusan ini, saya memohon atau meminta kepada Dodi Iskandar, agar diberikan luas lahan 3 hektare untuk kehidupan saya di masa depan,”pinta Mulyati
Saksi hidup Rimin warga Wiralaga 2 kecamatan Mesuji yang didatangkan, juga warga Sungai Cambai saat tinggal bersama kedua orang tuanya menjelaskan, tentang kronologi kepemilikan lahan blukar pada tahun 1963 di buka oleh almarhum orang tuanya.
“pada tahun 1963 almarhum Bapak saya buka disini, pada saat itu usia saya masih 13 tahun, setau saya dari tahun 1971 sampai tahun 1996 lahan itu punya wak Lian yang saat ini di wariskan pada anak-anaknya yakni, Pirli, Daini, Pirman, Tamak dan semid,” jelas Parimin
Kanit tipiter Polres Mesuji Ipda Dita Hidayatullah SH berterima kasih, pada saat pengukuran lahan tidak terjadi keributan dan Mulyati bisa menerima dengan lapang dada
“Alhamdulillah Dari mulai awal tadi siang sampai sekarang proses berjalan dengan baik, tidak ada keributan dan Alhamdulillah Ibu Mulyati bisa menerima dengan lapang dada, dan di kemudian hari Haji Dodi Iskandar akan mengasih dan memberi bantuan, dan untuk bantuannya saya tidak tau berapa, karena beliau punya keluarga di Jakarta, akan di musyawarahkan dan akan di informasikan ke Ibu Mulyati melalui Pak kedes,tutupnya.”(Muslim)