
Pepadun.News, Metro – Persiapan UNBK, dengan keterbatasan fasilitas elektronik Komputer atau Laptop, Siswa – Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Metro, siap hadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Proses UN 10 April 2017 mendatang, Siswa-siswi SMA tersebut, menilai bahwa ujian nasional dengan kertas ataupun komputer/laptop sama saja, tergantung dari kesiapan individu siswa-siswi itu sendiri, dan pihak sekolah akan melaksanakan simulasi sebelum tanggal pelaksanaan UNBK.
Kepala Sekolah SMA N 6 Ibnu Budi Cahyana didampingi Ka-Humas SMA setempat Djoko, diruang kerjanya, Rabu 08 Februari 2017, mengatakan, pada dasarnya kesiapan menghadapi UN yang berbasis komputer sudah siap, meski dengan keterbatasan peralatan komputer. Sekolah ini hanya memiliki 22 unit Komputer. Dengan jumlah siswa-siswi SMA sebanyak 156 yang mengikuti ujian, diambil 30%, maka 52 di bagi dua kelas.
Dalam persiapan hadapi UNBK, sekolah sudah melakukan Try Out, untuk proses pembelajaran yang berbasis komputer di bimbing dengan guru TIK. Tentunya secara keseluruhan siswa-siswi SMA N 6, sudah siap dalam menghadapi UN yang sistemnya berbasis komputer.
“Secara psikologis, Ujian Nasional kali ini siswa-siswinya siap secara keseluruhan. Meski fasilitas komputer terbatas, dapat disiasati dengan meminjam laptop guru atau siswa-siswi yang memiliki fasilitas itu. Dengan catatan ada surat pinjam pakai dri sekolah kepada orang tua bagi siswa-siswi yang memiliki laptop, sesuai dengan jadwal persiapan menghadapi UNBK,”katanya.
Masih menurut Ibnu, apapun kendala yang ada dan memang kondisi Sekolah minim fasilitas unit komputer, selama pihak sekolah bisa mensiasatinya, akan di tanggulangi semaksimal mungkin. Terlebih ini memang intruksi dari pusat pelaksanaan UN berbasis komputer. Untuk mensukseskan UNBK ini, semaksimal mungkin di persiapkan langkah-langkah guna mencapai hasil yang optimal, khususnya prestasi bagi siswa-siswi SMA N 6.
“Pihak sekolah memang berharap dari Pemerintah dapat membantu dalam memenuhi fasilitas unit komputer, namun selama masih dapat di siasati maka akan di tanggulangi, meski pun harus meminjam pakai. Yang terpenting adalah pelaksanaan UN berbasis komputer dapat berjalan lancar dan sukses,”ungkap Ibnu.
Tentunya, Ibnu menjelaskan, terkait UNBK pihak sekolah juga melakukan pendekatan kepada siswa-siswi dan meberikan gambaran tentang UNBK, agar seluruh siswa-siswi mengenalnya. UNBK disebut juga Computer Based Test (CBT), ini adalah sistem pelaksanaan ujian yang medianya adalah komputer, berbeda dengan sebelumnya, UN dengan kertas atau paper based test (PBT).
Penyelenggaraan UNBK saat ini, sebagaimana informasi yang di dapat bahwa, menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
“Inilah sebagian umum dalam proses pelaksanaan UNBK dan di perkenalkan kepada siswa-siswi melalui para guru pembimbing di bidang teknologi informasi komputer (TIK),”ungkap Ibnu. (Red)