Tanggamus:RTH Muara Indah Adopsi Konsep Pantai Kuta Bali

Loading

Plt Bupati Tanggamus Samsul Hadi menjnjau lokasi RTH bersama jajaranya

Pepadun.news,TanggamusLangkah Pemkab Tanggamus yang akan menyulap kawasan Pantai Muara Indah Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung, menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), semakin mantap. Setelah nanti berjalan, Dinas Pariwisata Tanggamus didaulat untuk menjadi pengelola RTH yang digadang-gadang bakal banyak menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bumi Begawi Jejama tersebut, (13/2/17).

Plt Bupati Tanggamus H.Samsul Hadi, meninjau lokasi RTH dengan didampingi Plt Sekdakab Tanggamus Andi Wijaya, dan Kepala Dinas PUPR Tanggamus Riswanda Djunaidi.Kemudian Kepala Diskominfo Sabaruddin, Plt Kepala Dinas Perikanan Edi Narimo, Kepala Dishub Rizal Pahlevi, Kabid Destinasi Wisata Marhasan Samba, Camat Kotaagung Razi Azanisyah dan perwakilan Dinas Bina Marga (DBM) Lampung.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tanggamus Hi. Samsul Hadi didampingi Plt. Sekda Andi Wijaya, meninjau langsung kondisi lokasi calon RTH Pantai Muara Indah. Pada kesempatan tersebut, Samsul Hadi menegaskan, dalam waktu dekat pemkab akan segera melakukan land clearing. Dengan demikian, tahapan demi tahapan pembangunan RTH akan segera terwujud, juga dalam waktu dekat ini.

“Dalam minggu-minggu ini, pembangunan RTH segera dilakukan. Saya berkeinginan, konsep RTH (Muara Indah) ini sedikit mengadopsi konsep wisata Pantai Kuta, Bali. Lalu pada sektor sosial-ekonomi, RTH ini harus bisa memberikan asas manfaat peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” harap Samsul Hadi.

Ditanya soal anggaran, pembangunan RTH itu diambil dari beberapa pos. Anggaran dari provinsi Rp4,8 miliar, dari Dinas Pekerjaan Umum Rp2 miliar, dan dari Dinas Perikanan berupa bangunan jadi Rp2 miliar. Dananya memang cukup besar, karena selain sara wisata, juga akan dibangun jogging track dan arena bermain. Namun soal nama RTH, Samsul menyebutkan, bisa dipertimbangkan lagi.

“Nantinya, Dinas Pariwisata didaulat jadi pengelola RTH yang berdiri di atas lahan 8.000 meter persegi. Tahapan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah land clearing dinding penahan pantai, areal parkir area jogging, MCK, dan musola.

Sekali lagi saya tekankan, eksistensi RTH ini harus bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan peningkatan PAD. Secara umum, konsepnya adalah masyarakat dapat beraktivitas sekaligus berekreasi,” beber Samsul.

Konsep simbiosis mutualisme antara eksistensi RTH dengan masyarakat sekitar dalam hal peningkatan perekonomian, bisa diwujudkan dengan mensiasati lokasi parkirnya. Pemkab berencana, lokasi parkir khusus pengunjung dari luar Tanggamus, berada di Terminal Kotaagung. Dengan begitu tamu atau wisatawan yang hendak menuju lokasi, bisa memanfaatkan jasa ojek atau mobil kecil yang disediakan warga.

“Melalui konsep itu, keberadaan RTH juga bisa membantu menjadi sumber penghasilan masyarakat. Lalu yang paling penting, dapat menambah PAD dari terminal itu sendiri. Selama ini kan terminal tidak begitu ramai. Jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan,” tutur Samsul Hadi.(Ros)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *